5 Cara Membuat Solo Traveling Lebih Berkesan dan Baik untuk Kesehatan Mental
Selalu ada pengalaman pertama dalam segala hal, begitu juga dengan bepergian solo traveling. Mungkin bagi sebagian orang ini terdengar menakutkan karena mereka akan mendatangi destinasi baru yang penuh kegembiraan, namun juga penuh ketidakpastian. Itulah mengapa solo traveling bukan hanya tentang menjelajahi tempat-tempat baru, tapi juga sebagai kesempatan untuk memulai perjalanan untuk recharge dan menemukan jati diri.
Apalagi kita hidup di dunia yang selalu menuntut perhatian dan fokus, sehingga meluangkan waktu untuk beristirahat dan mengisi ulang tenaga menjadi sangat penting. Ini bisa menjadi awal yang kuat untuk mempraktikkan self-love.
Bagaimana Menurut Penelitian dan Para Ahli?
Sepanjang tahun 2022, menurut data dari Millennials Travel Statistics and Trends 2020-2021, hampir 60% generasi milenial yang belum menikah, di antaranya 26 persen wanita, lebih memilih untuk melakukan perjalanan sendiri, sementara 58 persen memilih untuk bepergian dengan teman-temannya. Di antara generasi milenial yang sudah menikah, 44 persen melakukan perjalanan bersama anak-anak mereka, sementara 25 persen pergi ke luar negeri untuk liburan keluarga. Sisanya hanya bepergian di dekat rumah, dengan memaksimalkan waktu di lingkungan sekitar.
Sementara di Indonesia sendiri, CEO dan Co Founder Bobobox Indra Gunawan menjelaskan pada acara talkshow "Marketeers Tech for Business", bahwa dalam 5 tahun terakhir, wisatawan didominasi oleh generasi milenial. Hal ini disebabkan oleh adanya pergeseran pada kebiasaan konsumen seperti media sosial dan gaya hidup. Ia juga mengatakan bahwa semakin banyak Gen Z yang penasaran dengan traveling. Dengan 60% Gen Z dan generasi milenial akan traveling pada tahun 2025, ini adalah pasar yang sangat besar.
Manfaat Traveling untuk Kesehatan Emosional
Setelah pandemi, tren traveling mulai bergeser dan berfokus pada manfaatnya bagi kesehatan mental, terutama bagi Gen Z dan generasi milenial. Ini terlihat dari berbagai konten solo traveling di media sosial yang muncul mengutamakan the beauty of solitude.
Berdasarkan sebuah studi tahun 2015 di International Journal of Tourism Research oleh Constanza Bianchi, terungkap bahwa motivasi di balik solo traveling sering kali berasal dari rasa kebebasan, pelarian, dan keberanian, terutama di kalangan perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa bepergian sendirian memiliki potensi yang lebih bermakna.
Solo traveling juga bersifat meditatif. Ketika traveling bersama oleh orang lain, perhatian kita sering kali sulit untuk fokus pada pengalaman traveling itu sendiri. Namun, ketika kita melakukan solo traveling, indera kita menjadi menyatu dengan lingkungan. Kita menjadi lebih menikmati setiap momen, lebih terhubung dengan tempat-tempat yang kita jelajahi.
Sementara menurut Christina Jeffrey, seorang konselor kesehatan mental, menekankan bahwa solo traveling dapat menjadi tempat istirahat untuk kesehatan mental. Kemampuan untuk menjadi mandiri dan berinteraksi dengan orang-orang baru sangat penting bagi kebahagiaan diri. Dengan memulai solo traveling di wilayah yang asing, kita akan membangun kembali rasa memiliki dan menemukan kembali jati diri kita.
Mulai dengan Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Berbagi momen bersama dengan orang-orang tersayang ketika traveling tentu menyenangkan, namun tidak ada salahnya untuk mencoba untuk meningkatkan pengalaman solo traveling kamu. Meski begitu, wajar jika kamu memiliki banyak pertanyaan saat solo traveling, apalagi jika ini adalah pengalaman pertama kamu. Misalnya muncul kekhawatiran tentang keselamatan, rasa takut, dan rasa tidak percaya diri.
Dalam artikel ini, kami akan memberikan tips untuk menghadapi kekhawatiran sebelum berangkat dan cara mengatasi tempat baru sendirian. Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu lakukan:
1. Senyum dengan Percaya Diri
Anggaplah kamu sebagai pemeran utama dalam perjalanan ini. Percayalah bagaimana hal itu secara alami akan terpancar dari bahasa tubuh kamu. Selanjutnya, kamu bisa senyum yang tulus untuk menambah rasa percaya diri. Hal ini akan membantu kamu lebih terkoneksi dengan lingkungan sekitarmu.
2. Tetap Waspada Terhadap Sekitar
Keselamatan adalah kuncinya, dan waspada adalah hal yang perlu kamu lakukan karena kamu bertanggung jawab atas diri kamu sendiri selama perjalanan. Jaga agar indera kamu tetap tajam - jangan gunakan earbuds yang hanya akan memblokir suara atau gangguan, karena yang paling penting adalah tetap fokus pada lingkungan sekitar kamu. Ini akan membantu kamu merespons dan mengambil keputusan dengan cepat.
3. Bicara dengan Jelas dan Yakin
Ketika kamu berbicara, jelaskan bahwa kamu sedang berbagi pemikiranmu. Saat kamu terlibat dalam percakapan, tatap mata mereka. Meskipun begitu, dalam situasi tertentu kamu tidak harus membuat kontak mata secara terus menerus, tetapi cukup tatap dengan mata yang penuh percaya diri.
4. Melatih Postur Tubuh yang Lebih Rileks
Ketika masuk ke dalam ruangan, duduklah santai di kursi, istirahatkan lenganmu, dan hindari gerakan tubuh yang ragu dan gelisah. Hindari menyilangkan tangan, meremas-remas tangan, atau menundukkan kepala. Perhatikan sekeliling kamu, dan melangkahlah dengan penuh percaya diri.
Solo traveling mungkin bisa terasa tidak nyaman, tapi itu memang satu hal yang harus kamu rasakan. Selain itu, kamu juga bisa coba bersandar di dinding atau berdiri dengan tegak. Ketika berjalan, regangkan tulang belakangmu dengan posisi bahu memutar ke belakang dengan lembut.
Baik itu sedang menikmati kopi di kafe atau duduk di ruang publik yang ramai, jika kamu melatih postur kamu menunjukkan bahwa kamu menguasai situasi. Untuk menunjukkan bahwa semuanya terkendali dan kamu percaya diri dengan lingkunganmu berada.
Namun, lakukan tips ini secara alami agar tidak terlihat terlalu dibuat-buat. Anggap saja semua tindakan ini seakan-akan sudah menjadi bagian dari gayamu sehari-hari. Rasa percaya diri akan muncul secara alami ketika kamu membiarkan tips-tips ini menjadi kebiasaanmu.
Semoga langkah-langkah ini dapat membantumu meningkatkan kepercayaan diri kamu, sehingga kamu bisa memanfaatkan perjalanan solo traveling sebaik-baiknya. Setiap langkah yang kamu ambil akan menjadi bukti pertumbuhan dan ketangguhan pribadi kamu.
Nah, sebenarnya masih ada lagi yang menunggu kamu di pengalaman traveling selanjutnya. Kami telah menyiapkan sesuatu yang istimewa dan akan melengkapi rasa percaya diri kamu dalam solo traveling maupun bersama teman dan keluarga.
Koper Polycarbonate Baller dengan standar baru siap menjadi teman sempurna kamu untuk menjelajahi dunia. Dengan desain yang modern, terbuat dari bahan 100% Polycarbonate Jerman yang tahan lama, dan fitur inovatif fast-charging power bank 10.000 mAh beserta port USB tipe C, koper ini lebih dari sekadar tempat penyimpanan – ini akan menjadi partner perjalanan pribadi kamu.
Koper Polycarbonate kami dirancang untuk menjadi teman perjalanan kamu yang dapat diandalkan, sehingga kamu dapat fokus pada pengalaman yang memang benar-benar penting. Yuk, bawa koper ini dengan percaya diri dan jelajahi destinasi baru dengan mudah. Temukan koper yang sesuai dengan kebutuhanmu dan dukung kenyamanan perjalananmu di sini: Koper Polycarbonate Baller Indonesia.